Sepasang suami istri yang terbilang masih sangat muda menjadi perhatian sehabis ditemukan di sebuah pondok kayu dalam hutan bersama tiga orang anaknya.
Dilansir dari vemale.com, dari worldofbuzz, pasangan berjulukan Mohd Ridzuan yang berusia 26 tahun dan istrinya Nuh Hidayah 23 tahun ini ditemukan dalam hutan Kampung Tualak, Malaysia.
Mereka tinggal di sebuah pondok kayu yang dinding dan lantainya terbuat dari ranting dan dahan pohon dengan atap yang memakai terpal plastik.
Dengan kondisi yang sederhana di hutan Nur Hidayah mengaku ia dan keluarganya senang dan sudah menjadi pilihan sempurna bagi keluarganya, alasannya ialah sang suami yang bekerja sebagai penoreh getah dan pencari petai di hutan, ibu muda yang sedang hamil 6 bulan tersebut memutuskan tinggal bersama suami dan anak-anaknya di hutan.
Selain biar sanggup mengurus suaminya dengan baik, tinggal dihutan menjadi keputusan mereka alasannya ialah erat dengan kerjaan sang suami sehingga memudahkan sang suami ketika pulang dan pergi untuk bekerja.
Nur Hidayah juga menambahkan sangat bersyukur tinggal di pondok yang bangun diatas tanah milik seseorang yang berjulukan Wan, meskipun mereka harus waspada dengan ular dan babi hutan.
Untuk urusan makan dan minum mereka mengkonsumsi apa saja yang di sanggup dari hutan dan sesekali membeli kebutuhan di pasar desa terdekat. Untuk air minum mereka memakai air sungai dan mata air yang ada di sekitar sedangkan untuk keperluan listrik memakai generator.
Begitu mengetahui wacana keadaan keluarga ini pemerintah setempat tergerak untuk memperlihatkan proteksi dengan meminta Ridzuan dan keluarganya pindah dari dalam hutan dan tinggal di sebuah perumahan yang disediakan pemerintah untuknya.
Namun sejauh ini Ridzuan dan keluarga masih menolak untuk pindah dari kawasan tinggalnya kini dan berusaha untuk memperbaiki atap pondok mereka biar merasa lebih aman.
Dilansir dari vemale.com, dari worldofbuzz, pasangan berjulukan Mohd Ridzuan yang berusia 26 tahun dan istrinya Nuh Hidayah 23 tahun ini ditemukan dalam hutan Kampung Tualak, Malaysia.
 |
| vemale.com/worldofbuzz |
Mereka tinggal di sebuah pondok kayu yang dinding dan lantainya terbuat dari ranting dan dahan pohon dengan atap yang memakai terpal plastik.
Dengan kondisi yang sederhana di hutan Nur Hidayah mengaku ia dan keluarganya senang dan sudah menjadi pilihan sempurna bagi keluarganya, alasannya ialah sang suami yang bekerja sebagai penoreh getah dan pencari petai di hutan, ibu muda yang sedang hamil 6 bulan tersebut memutuskan tinggal bersama suami dan anak-anaknya di hutan.
 |
| vemale.com/worldofbuzz |
Selain biar sanggup mengurus suaminya dengan baik, tinggal dihutan menjadi keputusan mereka alasannya ialah erat dengan kerjaan sang suami sehingga memudahkan sang suami ketika pulang dan pergi untuk bekerja.
Nur Hidayah juga menambahkan sangat bersyukur tinggal di pondok yang bangun diatas tanah milik seseorang yang berjulukan Wan, meskipun mereka harus waspada dengan ular dan babi hutan.
Untuk urusan makan dan minum mereka mengkonsumsi apa saja yang di sanggup dari hutan dan sesekali membeli kebutuhan di pasar desa terdekat. Untuk air minum mereka memakai air sungai dan mata air yang ada di sekitar sedangkan untuk keperluan listrik memakai generator.
 |
| vemale.com/worldofbuzz |
Begitu mengetahui wacana keadaan keluarga ini pemerintah setempat tergerak untuk memperlihatkan proteksi dengan meminta Ridzuan dan keluarganya pindah dari dalam hutan dan tinggal di sebuah perumahan yang disediakan pemerintah untuknya.
Namun sejauh ini Ridzuan dan keluarga masih menolak untuk pindah dari kawasan tinggalnya kini dan berusaha untuk memperbaiki atap pondok mereka biar merasa lebih aman.
