![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyYBJ6ikGRmLVI_K4bo7SPADxB030mGpvUDJpv7F9KMz5LaUDbZOQshzczrrv2Jkyam-v-ZfIg029DrthHdjBKZjkwomDFCZpEReDqajnnMBchl-pFOqJBxr3KksM1bOade0LhcsQ-8Ocv/s200/ZZ7QD00Z.jpg)
Kubahnya yang pipih dan berhiaskan bulan sabit di bab puncak, menunjukan gaya Moor yang dianutnya. Seperti mesjid lainnya, sebuah menara yang menjulang tinggi terlihat menambah kemegahan dan religiusnya mesjid ini. Aplikasi lukisan cat minyak berupa bunga-bunga dan flora yang berkelok-kelok di dinding, plafon dan tiang-tiang kokoh di bab dalam mesjid ini, semakin mengatakan tingginya nilai seni mesjid ini.
Mesjid Istiqlal
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5_sxS7LikBCB5lK_n48h5LUFrJLw49PNJ1HykdO73flpmudfeWySIK908elFoxm2itOfKyEFXWzLnbLZbhOEcWGWp1H5LZFa6SvIV52wcTcg8aRkVNpjiKCMkqf1H0zlBbHBJIYzbtzLf/s200/masjid_istiqlal1.jpg)
Mesjid Istiqlal mempunyai sebuah kubah raksasa berwarna putih yang bentuknya menyerupai bola dibelah dua. Layaknya mesjid lain di dunia, Mesjid Istiqlal ini juga dilengkapi sebuah menara yang tingginya menggambarkan jumlah ayat yang ada pada kitab suci Al Qur'an. Sebuah bedug raksasa ikut menambah keunikan mesjid ini. Ukurannya yang amat besar, menobatkan bedug ini sebagai bedug terbesar di Indonesia!
Gereja Katedral
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP76iwt9_KTk3FiksLxeP-t-HOR258GVDijBaIdDQrbcifyUPMGrT-IdiMjxYUjf_MrQGsxZQKTuzJNaqFI3QiF6acL_-3UpofbuufsQDaGfwBZ9Ww5KjuAlEiMzTiHxmvuxsqWUDyN_wx/s200/gereja-katedral-jakarta.jpg)
Walaupun begitu, Gereja Katedral yang resmi dipakai pada tahun 1901 ini, masih berdiri kokoh dan elegan di tengah "berisiknya" Jakarta. Keunikan dari gereja hasil rancangan seorang pastornya yang bernama, Antonius Dijkmans ini, terlihat pada dua menara yang mengapit pintu masuk. Di atas menara tersebut ada dua menara kecil lain yang tersusun dari rangkaian besi. Demikian juga dengan menara ketiga. Pada puncak setiap menara terdapat lonceng kuno yang dibentuk sekitar tahun 1800 hingga awal 1900-an.
Gedung Sate
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHK8ivJDVySILiLERIceEZfvacRMI6qE2miE3PhNx4PUGH4JSl8hI5ymE9-YyRq__ByLU6ocgiLbqw0ceJAiJnP-aOzJ1pCX9R97Uugoa0mr5JX46_5xNruB6O7HQI7aeWwz_Fly-rTx2M/s200/JAW_gedung_sate.jpg)
Gedung Sate hasil rancangan Ir.J.Gerber, arsitek kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland dan timnya ini, tamat dibangun pada tahun 1924.
Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur era Renaissance Italia. Namun, pada bab tengahnya terdapat menara bertingkat yang menyerupai dengan atap meru atau pagoda. Oleh alasannya itulah, kalangan arsitek menilai bahwa Gedung Sate mempunyai rancangan yang "berani beda" dan tak terkenal di zamannya.
Kini, di depan bangunan ini terdapat sebuah monumen untuk mengenang gugurnya para pejuang Jawa Barat ketika mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka. Setiap hari Minggu atau hari libur nasional, gedung ini selalu dipenuhi wisatawan.
Usai menikmati kemegahan gedung ini dari luar, Anda sanggup menuju menaranya untuk menyaksikan benda-benda bersejarah. Atau sanggup juga sekadar bersantai di kafe yang ada di gedung ini sambil menikmati suasana dan udara Kota Bandung yang sejuk dan segar.
Lawang Sewu
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKLCdtcB9XaB1Lb_stpvEjx5U9Ydq953XXEMz4MEX3AaLx3F-U99wFdfDJp_0hAp7QMmADUyadkUWu95VZO8_yG3kas4bH5YRzz6GhZ_FIMa-V4PaQ_IQJ_TjKQjFERbwqsP3S2GHQVZdS/s200/lawang-sewu-tahun-1972.jpg)
Nama tersebut menjadi legendaris lantaran banyaknya jumlah pintu yang terdapat pada gedung keno ini. Dahulu, Lawang Sewu yang bergaya art deco yakni kantor perusahaan kereta api Belanda, NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij (NIS) dan bangunan ini merupakan salah satu karya terbaik arsitek Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Oudang.
pemkot Semarang sendiri telah memutuskan Lawang Sewu sebagai salah satu gedung yang dilindungi. Predikat ini layak disandang oleh Lawang sewu lantaran gedung ini juga merupakan saksi sejarah Indonesia ketika pecahnya perang sengit selama 5 hari di Semarang, antara Angkatan Muda Kereta Api melawan kompetai dan Kido Buati, Jepang.
Gereja Blendug
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-wLhI2OgnGZPcIgXwqYL1eh_JJzir5hEEYy4XMkZqI2hdJnDKr8L4Wkmn8xiN60SRb-fJVja_LQvjHxImcfMjVHe-xr1Vjv7yJyb_hCeSdlxZbScmVLwpG0EKUO_6JWSIIPF9t3iPxOwR/s200/15950945_60f366ac57.jpg)
Dibangun sekitar tahun 1753 oleh komunitas Belanda yang dulu menghuni daerah ini, Gereja Blendug merupakan gereja tertua di Jawa Tengah yang masih terawat hingga sekarang. Blendug sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti kubah, mengacu pada atap yang ada di gereja ini.
Bentuk atapnya yang melengkung dan berwarna merah, terasa kontras dengan dindingnya yang dicat warna putih. Empat pilar kokoh serta menara kembarnya yang khas di bab depan juga menjadi ciri khas gereja yang kini berjulukan resmi GPIB Immanuel ini. Gereja Blendug telah menjadi ikon Kota Semarang dan selalu menjadi lokasi persinggahan wisatawan sejarah maupun para pecinta fotografi.
Mesjid Agung Palembang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPINx47O1hF0pK1hS9vriGyiN95OdR6VzYvRG6AKQr8iuvdXjj4VKw-QqyNX1lWyO1Xv8e37K8L97kRtHOcONAeYvWcd_sJz0GBd4kyPl74Niwh98vpGvEyM2RMrClu-6nOLjHF77gRRrP/s320/masjid-agung-palembang-indonesia.jpg)
Berlokasi tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Mesjid Agung Palembang mulai dibangun ketika Palembang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, tepatnya tahun 1738. Pada zamannya, mesjid ini dipercaya sebagai salah satu rumah ibadah terbesar yang pernah ada.
Meski digarap oleh seorang arsitek Eropa, efek Cina ikut muncul pada wajah mesjid ini. Hal itu ditandai oleh bentukan limas dan hiasan ornamen khas Cina pada sejumlah atapnya. Paduan dua budaya ini menjadi ciri khas Mesjid Agung Palembang dan menciptakan banyak pelancong terkagum-kagum. Sebuah akulturasi budaya yang sanggup tetap berdampingan dan saling mengisi.
Taman Sari
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvDbAvlQhf0DQUt7VVvVGRsTfHYNhU_MNaGy9GrYKR_nXvhOH6LP2QACt0rrrPfFbHX_cAWJyq8noyhDVTELdXr-Q_tEyjnDl7FsQUWVfVHiXxlgCrb5L0QfLDfpywRi8IuCRviuZREqc4/s320/Tamansari-2.jpg)
Taman Sari memang dirancang sedemikian rupa biar sanggup menghadirkan ketenangan bagi siapapun yang berada di dalamnya. Bangunan ini juga mencerminkan style yang multikultur (Portugis, Belanda, Cina, Jawa, Hindu, Buddha, Nasrani, dan Islam). Kolam mungil dengan air mancurnya yang jernih dan pohon-pohon berbunga, menambah keasrian tempat ini. Sekaligus menjadikannya sebagai lokasi peristirahatan yang sempurna.
Tongkonan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis1GNmFu5fnahGPVfwbLhgoNhsPe-RbmgiDrYAqhkPuhsplYDadAQ-GaJs8vy_hyay-H8xq_3fVCzZm4gU-wx6usFYnqJUItHXKpCiVJn52dviILX4kmUk7UlfyBoM6mVdaZ6A4yMAKNTB/s200/Tongkonan-Traditional-House-Tana-Toraja.jpg)
Tongkonan memang mempunyai ciri khas tersendiri dibanding rumah adab lainnya. Rumah ini berupa rumah panggung dari kayu. Atapnya yang terbuat dari susunan bambu yang dilapisi ijuk hitam serta bentuknya yang melengkung menyerupai bahtera telungkup, menciptakan rumah ini menyerupai dengan Rumah Gadang, rumah adab masyarakat Minang atau Batak. Dinding rumah yang terbuat dari kayu, juga diukir dengan aneka goresan khas Toraja.
Ciri lain yang paling menonjol pada Tongkonan yakni adalah kepala kerbau beserta tanduknya yang meliuk indah yang disusun pada sebuah bang utama di depan setiap rumah. Jumlah kepala kerbau yang ada di setiap rumah sanggup berbeda. Semakin banyak "hiasan" ini di sana, maka semakin tinggi derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Karenanya. Tongkonan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Tator dan banyak diminati para pecinta foto.
Jembatan Mahakam
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOdFfT6hbqI2xbFsrzO0oo0r5VbXI-sxdxKkjmD8gv5UpWqCliJhwvZI7BqiaQA-Auxv5yATYStDwICvfKPxbzuFQAdzwN7KT7BYrz0jBNiOVvpROtpVJpbiK5yCXmAlHMPMSAl9Q6wz3/s200/bridge-kutai-02-640.jpg)
Melintang di atas Sungai Mahakam di tepian Kota Tenggarong, jembatan ini yakni yang ke dua sehabis Jembatan Mahakam I yang berada di tengah Kota Samarinda. Namun demikian, Jembatan Mahakam 2 mempunyai desain yang menarik dibanding "saudara tuanya" atau jembatan lainnya di Nusantara. Jembatan ini tergolong suspension cable bridge dan berdesain nyaris sama dengan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat.
Wajar saja bila jembatan yang membentang sejauh sekitar 710 meter ini tak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Tenggarong. Menjelang senja, lampu-lampu yang terpasang pada tiang dan kebel-kabelnya akan menyala dan menyajikan sebuah panorama yang indah