Misteri Dan Mitos Tanjakan Emen Yang Angker



Kecelakaan janjkematian kembali terjadi di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018) pukul 17.00 WIB.

Kecelakaan terbaliknya bus pariwisata yang menambah rambu kemudian lintas, membawa luka mendalam.

Dua sepeda motor bahkan turut tertabrak bus.

Para penumpang bertebaran di pundak jalan, baik yang tewas di tempat maupun yang terluka.

Hingga kini, terhitung 13 orang dinyatakan meninggal akhir kecelakaan itu, sedangkan korban lainnya dilarikan ke rumah sakit.


Bukan kali ini saja kecelakaan mengerikan itu terjadi.

Sebelumnya, terjadi beberapa kali kecelakaan janjkematian di Tanjakan Emen ini.

Kawasan ini kerap menjadi langganan pengendara untuk tetap waspada.

Jalan yang di Subang, Jawa Barat ini, ternyata menyimpan misteri.

Berbagai kecelakaan janjkematian yang mengerikan itu, bahkan dikaitkan terhadap dongeng mistis itu.

Dilansir Tribunnews.com, nama 'Tanjakan Emen' ternyata berasal dari sebuah nama seorang sopir.

Emen ialah sopir oplet jurusan Bandung-Subang.

Kala itu, ia meninggal di daerah tersebut saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom, Bandung menuju Subang.

Oplet Emen itu posisinya terbalik dan terbakar. Tubuhnya pun turut terbakar hidup-hidup.

Konon, Emen ialah satu-satunya sopir yang berani mengemudi di malam hari.

Usai kejadian itu, terjadi pula sederet kecelakaan lain, menyerupai rem blong, bus tergelincir, dan kendaraan yang terperosok.

Selain itu, kejadian asing lain kerap terjadi di daerah ini.

Misalnya, kendaraan yang tiba-tiba mogok, serta sopir atau penumpang yang melintas tiba-tiba kerasukan.

Sederet kejadian asing ini, dipercaya warga setempat bahwa arwah mendiang Emen masih gentayangan.

Tabrak Lari

Namun, ada mitos yang berkata lain. Asal seruan Tanjakan Emen ini, bukan dari dongeng meninggalnya sopir oplet, justru berasal dari nama korban berkelahi lari di daerah tersebut.

Korban berkelahi lari itu, dikabarkan berjulukan Emen.

Konon, mayatnya malah disembunyikan di semak belukar dan pepohonan rimbun di sekitar daerah itu.

Tak diketahui kapan kecelakaan itu terjadi.

Namun, warga sekitar kerap meyakini arwah Emen yang meninggal tak masuk akal itu gentayangan.

Ya, mitos ini Tanjakan Emen ada dua versi berbeda.

Namun, sebagai bentuk penghormatan bagi arwah Emen yang menjadi mitos itu, para pengemudi yang melintas biasanya menyalakan sebatang rokok.

Kemudian rokok tersebut dilemparkan ke pinggir jalan.

Hal ini dipercaya supaya pengemudi tak diganggu arwah Emen.

Rokok tersebut disebut sebagai simbol derma untuk arwah Emen.

Hal ini disebabkan, Emen sangat suka merokok di masa hidupnya.

Entah ini benar atau tidak, Anda tak harus pribadi percaya.

Namun, dongeng di atas ialah mitos yang beredar perihal Tanjakan Emen yang kerap memakan korban kecelakaan.