Sayuran Sayuran Yang Mengandung Anti-Oksidan

Google Images
Sayur mayur mengandung lebih dari empat ribu unsur yang berfungsi sebagai anti oksidan. Namun, sayur yang mempunyai Oxygen Radical Absorbence Capacity atau ORAC lebih tinggi, menciptakan badan lebih banyak menyerap anti-oksidannya.

Dalam bukunya yang berjudul keajaiban Antioksidan, seorang yang berjulukan Priska Siagian menyebutkan sejumlah sayur super yang mempunyai ORAC tinggi. Selain perlu lebih rajin mengonsumsinya, cara menikmati sayuran ini juga penting diperhatikan semoga khasiatnya tidak gampang hilang.

1. Sayur Bayam : Bayam mengandung lutein tinggi. Lutein yaitu zat anti-oksidan yang memberi warna atau pigmen pada makula mata. Tanpa lutein, mata tidak sanggup menangkap warna yang dipantulkan dari cahaya pada benda yang diliat. Penelitian membuktikan, orang yang sering mengonsumsi bayam akan sedikit mengalami gangguan mata menyerupai degenerasi macula dan katarak. Lutein melindungi retina mata dari paparan sinar matahari dan radikal bebas yang sanggup merusak mata kita. Agar manfaat antioksidan pada bayam berfunsgsi optimal pada tubuh, sebaiknya buat tumisan atau sayur bening. Untuk menumis bayam, gunakan minyak zaitun.

2. Bawang putih : Kandungan welirang pada bawah putih menciptakan aromanya khas cenderung menyengat. Aroma menyengat ini punya fungsi melawan banyak sekali penyakit. Zat welirang pada bawang putih sanggup mengendalikan tekanan darah dan radikal bebas di dalam pembuluh darah yang sanggup mengakibatkan pembekuan darah. Bahkan anti-oksidan yang ada di dalam bawang putih juga sanggup menghalau banyak sekali jamur dari dalam tubuh. Cara paling sempurna untuk menikmati semua manfaat bawang putih adaha dengan memanggangnya. Dengan begitu, khasiat anti-oksidan pada bawang putih juga tidak menghilang akhir pengolahan yang salah.

3. Daun bawang :  Daun bawang punya banyak khasiat dengan kandungan welirang di dalamnya, selain flavonoid yang merupakan zat pewarna hijau pada tumbuhan. Sayuran beraroma berpengaruh ini juga kaya vitamin C. Dalam 1,8 ons daun bawang terdapat 2,18 mg vitamin C. Menurut National of Health Institute, Amerika Serikat, jumlah ini telah memenuhi 3,63 persen kebutuhan vitamin C satu hari. Kandungan anti-oksidan pada daun bawang tidak hanya disumbangkan dari vitamin C tapi juga vitamin B kompleks dan vitamin A. Rutin mengonsumsi daun bawang sanggup melindungi badan dari gangguan pembuluh darah dan menjaga gula darah tetap stabil. Cara mengolah daun bawang, menyerupai sayuran mengandung allium lainnya, yaitu dengan segera masukkan ke dalam masakah lima menit sehabis dipotong kecil. Tujuannya, semoga semua materi aktif dalam daun bawang tidak terbuang akhir teroksidasi. Pilih daun bawang berwarna hijau pekat dan batang putih.

4. Asparagus :  Menurut National Cancer Institute di Amerika Serikat, asparagus yaitu flora paling banyak mengandung glutation yang merupakan enzim pembentuk anti-oksidan. Bisa dipastikan asparagus ampuh melawan sel kanker. Asparagus juga berkalori rendah. Per 150 gram asparagus hanya terdapat 20 kalori. Tak hanya itu, asparagus juga berguna untuk jalan masuk pencernaan. Di dalam sayuran ini terdapat salah satu bentuk karbohidrat berjulukan inulin. Sistem pencernaan tidak mengolah inulin, sehingga inulin menjadi materi makanan kuman baik di usus. Dengan begitu, kuman baik berkembang biak dengan cepat. Dampaknya sistem kekebalan badan semakin kuat. Asparagus sanggup dikonsumsi dengan banyak sekali cara, kukus, rebus, panggang, bahkan dimakan mentah. Namun pastikan pucuknya tidak rusak alasannya di bab inilah terdapat banyak asam folat yang mencegah dari gangguan kardiovaskular.

5. Wortel :  Wortel kaya karotenoid yang sanggup melindungi sel mata dari radikal bebas. Sayuran ini juga sanggup melindungi tenggorokan, paru-paru, jantung, payudara, dan usus dari sel kanker. Cara mengolah wortel juga memilih kualitas anti-oksidan di dalamnya. Alih-alih mengonsumsi wortel mentah, sebaiknya rebus wortel sebelum menikmatinya. Penelitian membuktikan, wortel yang direbus mempunyai kandungan anti-oksidan tinggi dibanding yang mentah. Proses pemanasan wortel justru mengaktifkan rantai anti-oksidan.

6. Bok Choy :  Bok choy merupakan golongan kol dengan kandungan vitamin A, C, dan kalsium yang sangat tinggi. Dalam bok choy juga terdapat indole dan thiol yang merupakan enzim pembentuk anti-oksidan. Keduanya bersama welirang dalam bok choy melindungi badan dari kanker payudara, kanker usus, dan kanker ovarium. Indole dan thiol dalam bok choy membantu badan dalam proses metabolisme estrogen.
Agar manfaat bok choy tidak hilang, jangan masak bok choy terlalu matang alasannya sanggup menghancurkan indole dan thiol. Cukup masak sampai setengah matang dengan panas rendah semoga anti-oksidan dan vitamin di dalam bok choy tetap terjaga.

7. Tomat :  Tomat mengandung banyak anti-oksidan. Tak heran kalau tomat sanggup menekan banyak risiko gangguan kesehatan menyerupai gangguan mata, paru-paru, usus, payudara, sampai prostat. Kandungan anti-oksidan yang paling banyak ditemui dalam tomat yaitu likopen, keluarga karotenoid dan betakaroten yang bertugas melindungi mata. Dalam tomat juga terdapat glutation yang membantu membentuk sistem pertahanan imunitas terbaik. Khusus untuk tomat, cara ideal menikmatinya yaitu dengan menggorengnya. Manfaat likopen pada tomat akan lebih optimal kalau sayuran ini dipanaskan memakai minyak. Mengapa? Karena likopen larut lemak sehingga dengan menambah minyak dalam pengolahannya akan memudahkan penyerapan. Meski begitu pemilihan minyak harus tepat, di antaranya minyak zaitun atau bekatul semoga kadar kolesterol tetap aman.